Perkembangan dan Manajemen Pelabuhan di Indonesia
Perkembangan pelabuhan di Indonesia pada dasarnya tidak lepas dari adanya perubahan pada wilayah kemaritiman. Pelabuhan menjadi simpul penting dalam membangun kekuatan maritim. Pelabuhan juga bertindak sebagai katalis untuk menumbuhkan pada sektor ekonomi termasuk industri, perdagangan, dan pariwisata. Pada saat ini pembenahan di berbagai sektor bidang terus diperbaruhi. Semenjak diberlakukannya UU Cipta Kerja oleh pemerintah, jumlah pelabuhan di Indonesia telah mencapai 1000 lebih.
Perkembangan pelabuhan lalu lintas muatan cargo di Indonesia saat ini hanya berfokus pada area Barat Indonesia. Untuk menyeimbangkan muatan pada area Timur Indonesia membutuhkan usaha kerjasama yang maksimal dengan sektor bidang lainnya agar kinerja layanan pelabuhan menjadi efisien. PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo I-IV) merupakan perusahaan yang menawarkan bantuan layanan agar pelabuhan di seluruh Indonesia dapat terintegrasi dengan baik. Integrasi inilah yang akan membantu pelabuhan di Indonesia menjadi lebih efisiensi pada layanan jaringan, logistik, infrastruktur, serta kapasitas. Selain itu, dibutuhkan perusahaan pihak swasta yang dapat berkontribusi dalam membantu operasi pelabuhan. Hal tersebut dimaksudkan supaya kualitas logistik Barat dan Timur memiliki keseimbangan dalam pelayanan.
Manajemen pelabuhan merupakan pengelolaan pelabuhan yang meliputi penilaian terhadap fasilitas Pelabuhan Perikanan yang meliputi alur pelayaran, kolam pelabuhan, tambatan, dermaga bongkar muat dan sebagainya (Kramadibarata, 2002). Manajemen Pelabuhan di Indonesia belum sepenuhnya dibangun secara maksimal karena kurangnya tenaga kerja dan akses yang terbatas. Kinerja pada pengelolaan pelabuhan masih bergantung pada lintas sektor serta berbagai pemangku kepentingan. Selain itu, proses bongkar muat di Indonesia dan kepengurusan kepabeanan masih terbilang cukup lamban. Mengenai hal tersebut pemerintah saat ini diminta untuk terus memperbaiki permasalahan terjadi pada pengelolaan pelabuhan karena agar bisa menurunkan resiko operasional.
Dalam RPJMN 2020-2024 sudah diresmikan proyek utama (major project) jaringan pelabuhan utama terpadu sangat bermanfaat untuk penurunan biaya logistik, terciptanya standarisasi kinerja pelabuhan utama, dan meningkatnya efisiensi rute pelayaran domestik serta penopang pada kawasan ekonomi yang terintegrasi dengan pelabuhan.
Integrasi Pelindo akan membuat efisiensi operasional di seluruh pelabuhan nasional, dengan standarisasi teknologi informasi. Integrasi juga membuat kendali strategis yang lebih baik dalam perencanaan keseluruhan untuk jaringan, pengurangan biaya logistik, dan meningkatkan infrastruktur dan kapasitas.
Maka dari itu, guna mendukung terlaksananya strategi pengembangan pelabuhan di Indonesia, pihak negeri maupun swasta harus meningkatan kapasitas dermaga, pembaruan aset, meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional secara sistematis, dsb.
Referensi :
Kramadibata, Soedjono. (2002). Perencanaan Pelabuhan. Bandung : Penerbit ITB
https://www.antaranews.com/berita/2306362/integrasi-pengelolaan-pelabuhan-upaya-tingkatkan-daya-saing-indonesia
0 komentar:
Posting Komentar