HELLO EVERYONE

I AM

image
Hello,

I'm Natasya

Halo! Perkenalkan nama saya Natasya. Saat ini saya sedang menempuh pendidikan di Institut Teknologi Telkom Surabaya dengan program studi Sistem Informasi. Saya tertarik dengan dunia Information Technology (IT). Saya sedang mencoba untuk mengembangkan kemampuan hardskill maupun softskill saya di bidang Web Development, Cyber Security, dan Business Development.

Blog Coretan Tintaku membahas seputar tugas Sistem Informasi sekaligus menjadi wadah untuk menuliskan ide yang akan saya tuangkan di sini. Semoga blog saya berguna dan memotivasi untuk para pembaca


Education
Telkom Institute of Technology Surabaya

Bachelor Degree of Information System


Experience
Mobile Developer

Coder ITTS

Full-Stack Web Developer

Cycology ITTS Community

Korean Essay Competition

Program KoreaxChange


My Skills
Design
Programming
Team Work
Communication

3148

Code

4

Information System

0

Kpop

4

Photos Made
SOME OF WORK

Aplikasi Pembayaran Iuran Sampah



Saat ini perkembangan bisnis dan teknologi semakin hari semakin maju dan pesat. Pada era sekarang pelaku usaha tidak memandang umur dan jenis usahanya. Banyak orang berlomba-lomba dalam menciptakan sebuah usaha yang sangat berinovasi. Mereka menciptakan peluang usaha dikarenakan adanya sebuah problem di sekitaran lingkungannya yang akhirnya menjadikan mereka ladang kesempatan dalam membangun bisnisnya. Bisnis Start Up merupakan jenis wirausaha yang paling banyak diminati akhir-akhir ini. Bisnis ini menerapkan inovasi teknologi untuk menjalankan core business-nya dan memecahkan sebuah masalah di masyarakat. Salah satunya pada permasalahan yang saya alami disekitar lingkungan saya. Permasalahan di tempat tinggal daerah saya yaitu pada sistem pembayaran iuaran sampah masih menggunakan sistem iuran manual yang harus mendatangi rumah satu-persatu yang bisa menguras waktu dan tenaga. Iuaran Sampah digunakan sebagai imbalan untuk membayar kepada tukang sampah di komplek/perumahan. Jika sistem pembayaran tersebut masih menggunakan sistem manual, hal ini bisa membuat tidak efektif dalam mencatat iuran perbulan nya. Bisa terjadi kesalahan data dan bisa menyebabkan pembayaran double kemudian menimbulkan rasa tidak percaya antara satu dengan yang lainnya. Sebagai solusinya, saya ingin menciptakan sebuah inovasi berupa aplikasi pembayaran iuaran sampah yang terupdate dengan sistematis.


Skill yang saya miliki dalam membangun bisnis Start Up adalah saya harus mampu berpikir kreatif dengan membuat sesuatu yang berbeda agar bisnis saya bisa berkembang dari bisnis yang lainnya. Saya juga memiliki hobby membaca artikel terkait dunia teknologi informasi dan cyber security. Maka dari itu saya akan menciptakan peluang untuk membuat inovasi agar membantu masyarakat untuk meringankan kegiatannya. Selain itu, saya memiliki passion dalam pembuatan aplikasi mobile / website dan saat ini saya masih memperdalam ilmu tersebut. 


Usaha yang saya bangun outputnya nanti berupa sebuah produk digital yaitu aplikasi/software. Aplikasi pembayaran iuaran sampah bergerak dalam bidang teknologi. Fitur-fitur yang diberikan nantinya akan berupa seperti catatan pembayaran iuran per bulan, tunggakan yang harus dibayar, pembayaran dengan metode uang digital/Bank dsb. Semoga perancangan aplikasi pembayaran iuran sampah bisa terealisasikan dengan baik.


Mindset Enterpreneur menurut Pengusaha Sukses



 1. Gita Wirjawan Pengusaha Sukses Indonesia

Gita Wirjawan merupakan seorang pengusaha sukses asal Indonesia dan perjalanan karirnya telah menginspirasi banyak orang dalam berbisnis dan berwirausaha. Saat merintis karirnya, Gita juga mendapatkan dukungan dari kedua orang tuanya. Berkat kegigihannya dalam membangun usaha, pada tahun 2008 ia berhasil mendirikan sebuah perusahaan investasi di bidang pertambangan dan sumber daya yang bernama Ancora Capital (Tempo). Perusahaan yang didirikannya tersebut, ia dirikan setelah mundur dari jabatannya sebagai Presiden Direktur (Presdir) JP Morgan Indonesia pada tahun 2006 – 2008. Melalui perjalanan karirnya yang sangat panjang, Gita Wirjawan pernah diangkat sebagai Menteri Perdagangan di Kabinet Indonesia Bersatu II pada tahun 2011.

Mindset yang dimiliki oleh Gita Wirjawan menjadi seorang pengusaha sukses adalah Berani mengambil resiko, bila orang lain bisa mengapa diri sendiri tidak bisa. Pemikiran tersebut muncul ketika beliau terjun ke dunia Bankir dan telah bertemu banyak pengusaha, saat beliau mencobanya dan ternyata berhasil. Seorang pengusaha harus bisa mengelilingi dirinya dengan orang yang bisa mengisi kekurangan, seringkali pengusaha tidak berani/tidak bisa mengelilingi  dirinya dengan orang yang bisa mesupplement, mecomplement, mesupplent kekurangan dirinya. Hal ini akan membuat dirinya akan timbul sebuah kegagalan.

Gita Wirjawan pernah berpesan bahwa seseorang yang ingin menjadi seorang pengusaha, dia harus bisa mengerjakan pekerjaan itu sebaik mungkin. Dengan kata lain, ketika kita ingin menjadi menjadi seorang wirausaha, bagaimana caranya kita harus melakukan pekerjaan tersebut semaksimal mungkin memberikan yang terbaik dan selalu konsisten dalam mengerjakannya. Hal itu akan tertanam pada diri kita dan nantinya bisa diimplementasikan ketika kita menjadi seorang pengusaha.


2. Resep Sukses ala Jack Ma

Jack Ma merupakan seorang enterpreneur yang berkebangsaan Tionghoa. Dia adalah pendiri dan juga Chairman Eksekutif dari Alibaba Group, perusahaan e-commerce terbesar di Tiongkok. Dia merupakan warga China Daratan pertama yang pernah muncul di majalah Forbes dan terdaftar sebagai biliuner dunia. Dalam video ini Jack Ma bercerita awal mula berdirinya Alibaba, dan memberikan nasihat, motivasi dan tips untuk bisa sukses dari pengalamannya..

  • Belajar dari kesalahan orang lain

Mindset yang diterapkan oleh Jack Ma adalah belajar dari semua kesalahan dan penolakan. Pada dasarnya ketika kita melakukan segala sesuatu, kita pasti pernah melakukan sebuah kesalahan. Namun, tidak semua kesalahan tersebut bisa berdampak pada hal buruk. Kesalahan bisa menjadi kunci kesuksesan bagi semua orang saat orang itu berpikir untuk menjadikan kesalahan tersebut sebagai bahan motivasi untuk belajar agar menjadi yang lebih baik kedepannya. Jack Ma yakin bahwa dalam sebuah kehidupan yang terpenting bukanlah seberapa banyak yang diraihnya, melainkan seberapa kuat seseorang itu menghadapi dan melewati hari-harinya yang berat dengan dihantui sebuah kesalahan dan penolakan. Bagi Jack Ma, untuk meraih kesuksesan janganlah belajar dari kisah suksesnya, tetapi belajarlah dari sebuah kesalahan orang lain.

  • Penolakan adalah hal biasa

Penolakan dalam kehidupan merupakan hal yang sudah biasa. Semua orang pasti pernah merasakan adanya penolakan dari berbagai pihak termasuk saat kita membangun sebuah usaha. Memang terasa menyakitkan, namun mau tidak mau kita harus menerimanya dengan lapang dada. Ketika kita memikirkan dan menerima secara ikhlas bahwa penolakan itu adalah hal yang biasa, kita sadar bahwa tidak semuanya hidup itu akan berpihak dengan kita. Kita bisa menjadi orang yang lebih tegar dan berpegang teguh pada visi dan misi kita dan terus mencoba lagi dan lagi.

  • Pandai melihat peluang

Ini adalah hal penting saat kita terjun ke dunia bisnis. Jack Ma memberikan sebuah nasihat bahwa saat kita memiliki masalah besar kemuangkinan akan ada peluang besar di dalamnya. Bagaimana caranya kita harus memanfaatkan peluang tersebut agar bisnis akan terus berkembang. Jack Ma telah membuktikan saat ia memutuskan untuk mendirikan sebuah bisnis e-commerce, berbagai masalah yang harus ia hadapi.

  • Membangun visi yang kuat dan membangun jaringan

Pada saat kita membangun usaha, kita pastinya memiliki visi dan misi yang kuat agar usaha kita nantinya bisa bertumbuh dan dikenal banyak orang. Melalui visi tersebut, setiap masalah yang datang bisa dihadapi dengan semangat dan perjuangan. Seperti dalam membangun bisnisnya, Jack Ma memiliki visi dan keyakinan yang kuat bahwa internet mampu menjembatani dunia bisnis. Hal itu, dilakukan oleh Jack Ma terhadap e-commerce nya. Jack Ma terus konsisten saat membangun sebuah jaringan di berbagai belahan dunia dan akhirnya Alibaba.com menjadi sebuah perushaan e-commerce terbesar di dunia.

Perbedaan COBIT 4.1, COBIT 5, dan COBIT 2019

 


Teknoloi informasi saat ini telah berkembang semakin pesat hingga merambah ke dunia bisnis dan enterprise. Salah satu layanan framework yang memberikan kemudahan untuk seluruh perusahaan adalah COBIT. COBIT merupakan sebuah kerangka kerja yang memberikan tata kelola dan manajemen informasi dan teknologi untuk membantu suatu perusahaan. Dalam perusahaan, COBIT menginterpretasikan elemen dan faktor desain untuk membangun dan memelihara sistem tata kelola yang baik. COBIT mengalami update an versi secara berkala untuk memberikan performa yang terbaik agar bisa memudahkan pekerjaan. Berikut perbedaan versi COBIT 4.1 vs COBIT 5 vs COBIT 2019.

COBIT 4.1
1. COBIT versi 4.1 merupakan model standard untuk pengelolaan IT yang telah mendapakan pengakuan secara luas yang dikembangkan oleh information Technology Government Institute (ITGI) dari information System Audit and Control Association (ISACA).
2. Menurut IT Goverment Institute pada tahun 2007 menyatakan bahwa COBIT versi 4.1 ini diuraikan good practies, domain-domain dan proses kerja TI yang ada.
3. Tidak menyebutkan secara spesifik 7 enabler dalam implementasinya.

COBIT 5
1. Menawarkan pedoman untuk meningkatkan tata kelola dan manajemen perusahaan karena semakin banyak organisasi yang memigrasi beban kerja penting ke cloud. COBIT 5 memberikan seperangkat pedoman yang sempit dan unik yang berlaku untuk organisasi di semua industri dan tetap sebagai standar selama bertahun-tahun.
2. Evolusi dari COBIT 4.1 yang ditambahkan Val IT 2.0 dan Risk IT.
3. Memberi penekanan lebih kepada enabler. COBIT 5 menyebutkan secara spesifik ada 7 enabler dalam implementasinya.
4. Mendefinisikan model referensi proses yang baru dengan tambahan domain governance dan beberapa proses baru yang dimodifikasi dari proses lama serta mencakup aktivitas organisasi secara end to end.
5. Terdapat proses-proses baru yang sebelumnya belum ada di versi sebelumnya serta beberapa modifikasi pada beberapa proses yang sebelumnya sudah ada, sehingga proses-prses pada COBIT 5 ini lebih holistic secara lengkap dan mencakup seluruh aktivitas bisnis dan IT secara end to end.
6. Kerangka COBIT 5 membuat perbedaan yang jelas antara tata kelola dan manajemen. Tata kelola pada sebagian besar perusahaan merupakan tanggung jawab dari dewan direksi yang dipimpin oleh pemilik Manajemen merupakan tanggung jawab semua manajer eksekutif yang dipimpin oleh direktur operasional dalam menjalankan operasional kerja.
7. COBIT 5 mendefinisikan model referensi proses yang baru dengan tambahan domain governance dan beberapa model referensi proses yang baru dengan tambahan domain governance dan beberapa proses baik yang sama sekali baru ataupun modifikasi proses lama serta mencakup aktivitas organisasi secara end to end. Model referensi proses COBIT 5 ini sebenarnya mengintegrasikan konten COBIT 4.1, Risk IT dan Val IT. Sehimga proses pada COBIT 5 ini lebih holistik, lengkap dan mencakup aktivitas bisnis dan IT secara end to end.

COBIT 2019
1. Area fokus dan faktor desain memungkinkan organisasi/perusahaan untuk menetapkan manajemen risiko dan protokol tata kelola berdasarkan persyaratan unik mereka.
2. COBIT 19 selaras dengan manajemen risiko global dan standar keamanan, kerangka kerja, dan protokol.
3. Pembaruan berkala memastikan bahwa pedoman kerangka kerja bekerja sepedoman kerangka kerja bekerja secara efektif dengan teknologi generasi berikutnya yang dengan cepat diadopsi pada skala di semua vertikal industri.
4. Panduan mengikuti pendekatan yang lebih preskriptif, terutama dengan mendukung lebih banyak perangkat dan teknologi yang tersedia untuk tata kelola dan manajemen risiko.
5. Model sumber terbuka yang diperkaya memastikan bahwa umpan balik dari komunitas tata kelola global dimasukkan ke dalam pembaruan kerangka kerja versi mendatang. Saran komunitas akan dievaluasi oleh Komite Pengarah ahli untuk memastikan rilis update yang konsisten dan berkualitas tinggi.
6. Fokus kuat pada teknologi baru dan metodologi SDLC , termasuk konsep DevOps dan Agile serta praktik operasional di organisasi yang mendukung TI seperti operasi di luar lokasi, outsourcing, konektivitas, dan sistem berbasis cloud.
7. Perbarui area cakupan sekarang termasuk proses baru yang berlaku untuk proyek, informasi bisnis, dan peraturan global atau kerangka kerja kepatuhan. Sementara Sasaran Tata Kelola dan Sasaran Manajemen mengikuti klasifikasi yang sama seperti sebelumnya, proses baru telah diperkenalkan (atau diperbarui dari COBIT 5). Secara khusus, komponen Kelola Program dan Proyek dibagi menjadi Program Terkelola dan Proyek Terkelola. Selain itu, Memantau, Mengevaluasi, dan Menilai Sistem Pengendalian Internal sekarang menjadi Sistem Pengendalian Internal dan Penjaminan Terkelola. Ini menjadikan total proses COBIT dari 37 menjadi 40.

Peralatan Pelabuhan yang Dibutuhkan dalam Arus Kegiatan Kapal dan Bongkar Muat Barang

 



Kegiatan pelayanan kepelabuhan yang diselenggarakan oleh pelabuhan meliputi pelayanan kepelabuhan seperti pelayanan kapal kargo, peralatan bongkar muat, penumpang. petikemas, dan informasi. Untuk melaksanakan dan mendukung kegiatan kepelabuhanan pelayaran dan kargo diperlukan infrastruktur maupun sarana penunjang seperti peralatan pelabuhan dan fasilitas penunjang lainnya harus disediakan oleh pelabuhan.
Peralatan pelabuhan yang dibutuhkan dalam arus kegiatan kapal dan bongkar muat barang dibagi menjadi 3 jenis, diantaranya:
1. Peralatan pelabuhan untuk melayani kapal yang akan berlabuh/bersandar dan sebaliknya.
Pelayanan kapal akan beroperasi pada saat kapal memasuki perairan pelabuhan, kolam pelabuhan, saat berada di tempat tambat, hingga kapal meninggalkan pelabuhan. Saat penumpang dan muatan akan memasuki alur berlabuh di kolam pelabuhan, pelabuhan dan kapal tertentu harus diawasi oleh pemandu pelabuhan agar bisa menjaga keselamatan dari kapal tersebut. Perairan yang ditetapkan oleh pemerintah meliputi perairan di luar perairan pengintaian wajib, perairan pengintaian luar biasa, dan perairan pengintaian. Peralatan apung digunakan untuk melayani kapal berlabuh dan bersandar dan sebaliknya diarea pelabuhan, jenis alat apung yaitu: 
    1.) Kapal Tunda: Memberikan pelayanan kapal yang memiliki panjang lebih dari 70 meter.
    2.) Kapal Pandu: Sarana transportasi laut bagi petugas pandu untuk naik/turun ke/dari kapal yang              dipandu dalam berolah gerak diperairan wajib pandu.
    3.) Kapal Kepil: Memberikan pelayanan kapal yang memiliki panjang lebih dari 30 meter agar                      keselamatan bisa terjaga.

2. Peralatan pelabuhan untuk melayani kegiatan bongkar muat barang dari/ke kapal, di lapangan/penumpukan dan masuk/keluar area pelabuhan.
Jenis alat bongkar muat yang digunakan di pelabuhan sebenarnya tergantung dari jenis muatan yang akan dibongkar/muat. Pada umumnya, jenis muatan barang dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:
1.) Barang dalam peti kemas: Peralatan yang digunakan dalam operasi bongkar muat petikemas yaitu Container Crane (CC), Ship To Shore (STS) Container Crane, Harbour Mobile Crane (HMC), Rubber Tyred Gantry (RTG) Crane, Rail Mounted Gantry Crane (RMGC), Yard Tractor, Head truck, Chasis/trailer, Reach Stacker, Forklift, Side Loader, Top loader, dan peralatan lainnya. Tempat untuk bongkar muat petikemas dapat dilakukan di terminal petikemas dan pelabuhan konvensional. Runtutan kegiatan bongkar muat petikemas dimulai dari kegiatan bongkar muat dari/ke kapal, kegiatan di lapangan penumpukan serta kegiatan gudang.
2.) General Cargo: Level luffing crane, Barge Harbour Crane, Mobile Crane, Head truck + chassis, tronton, forklift, dan peralatan lainnya.
3.) Barang curah (cair/kering): Kapal yang digunakan untuk mengangkut barang curah cair yaitu kapal-kapal tangki ultra (super tanker) yang memuat dalam bentuk cairan (liquid) seperti minyak, air, minyak bumi, nabati, hasil kimia, dan gas. Sedangkan peralatan yang digunakan untuk barang curah kering yaitu grab, hopper, dan conveyor, dump truck. Biasanya memuat butiran padat seperti pasir, semen, palawija (beras, jagung, gandum, dll), tepung.

3. Instalasi penunjang untuk kapal, barang, dan penumpang seperti pengolahan limbah, listrik, dan air.
Instalasi penunjang yang mendukung kelancaran pergerakan pelayanan kepelabuhanan antara lain instalasi tenaga listrik, instalasi penyediaan dan penampung air, serta pengolahan limbah. Tenaga pelabuhan disediakan oleh PT PLN (Persero) dan didistribusikan oleh pelabuhan kepada pengguna jasa pelabuhan. Listrik di pelabuhan juga dapat menggerakkan peralatan pelabuhan.

Permasalahan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas PT Putra Indo Cahaya Batam

Perubahan teknologi informasi saat ini semakin maju dan sangat dibutuhkan oleh semua perusahaan, salah satunya pada perusahaan yang sedang berkembang. Di era sekarang ini, semua industri telah memasuki kehidupan masyarakat, tidak dapat menyangkal bahwa mereka sudah menyebar ke semua industri tanpa terkecuali. Persaingan global mendorong persaingan yang ketat antar perusahaan, sehingga perusahaan harus mengelola perusahaannya sendiri untuk mencapai tujuannya. Dengan perkembangan dunia bisnis yang semakin luas saat ini, maka perlu dikembangkan sistem akuntansi baru untuk memenuhi kebutuhan informasi yang lebih baik. Tuntutan informasi ini ditandai dengan penggunaan komputer dalam perkembangan teknologi informasi.

PT Putra Indo Cahaya Batam merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang distributor tas dan sudah berdiri hampir 10 tahun lamanya. Tas yang diperjual belikan mulai dari Guccy, Lenore, Michell Jacob, Charles and kaith sempat laku keras dikalangan masyarakat umum karena masyarakat cenderung menyukai dunia fashion. Namun, siapa sangka dibalik suksesnya penjualan tas tersebut pengelolaan sistem keuangan di PT Putra Indo Cahaya Batam masih menggunakan sistem informasi akuntasi yang kurang baik salah satunya pada sistem penjualan dan penerimaan kas.

Sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas adalah salah satu sub sistem dalam informasi akuntansi yang menjelaskan tentang bagaimana tata cara kegiatan penjualan dan penerimaan kas yang benar dan efisien. Hal ini juga terdapat pada sistem pengendalian internal yang juga membutuhkan seperangkat sistem kontrol yang dapat melindungi sistem itu dari kecurangan, baik itu manipulasi data atau inventaris.

Penerapan sistem informasi akuntansi dalam penjualan tunai dan penerimaan kas di PT Putra Indo Cahaya Batam masih belum baik dikarenakan catatan akuntansi yang digunakan pada penjualan tunai kurang terperinci atau kurang lengkap. Hanya ada 3 yang dipergunakan yaitu jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas dan kartu gudang. Hal ini terlihat dari adanya perangkapan fungsi yaitu fungsi pengiriman sebagai fungsi gudang dan kurangnya data dan kelengkapan dokumen yang dipakai pada penjualan tunai dan penerimaan kas, tidak adanya cap yang dilunasi pada tagihan dari fungsi tunai atau fungsi pengiriman, dan jumlah penerimaan kas dari penjualan tunai disetorkan ke bank pada hari ketiga bukan pada hari transaksi terjadi atau hari berikutnya, itu menyebabkan penyalahgunaan dan pengalihan kas. Kemudian, juga tidak ada pengecekan saldo kas dan cash opname (perhitungan fisik kas yang dimiliki oleh klien) secara berkala atau tiba-tiba oleh kontrol internal.

Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, seharusnya kas atau uang yang diterima dari klien langsung disetorkan pada saat itu juga atau paling lambat pada esok pagi hari supaya tidak terjadi penimbunan data kas dan kecurangan yang bisa merugikan perusahaan serta karyawan. Selain itu, pada fungsi kas dan fungsi finance harus dipisahkan agar fungsi kas hanya akan menerima pembayaran dari klien dan juga penyetoran ke bank. Sedangkan di bagian pencatatan dan pembukuan sebaiknya dikerjakan oleh karyawan lain atau dilakukan penambahan karyawan khusus, bisa juga diserahkan pada bagian administration dan finance coordinator.

Reorganisasi pada PT Putra Indo Cahaya Batam sangat diperlukan agar setiap karyawan mempunyai tanggung jawab masing-masing dalam organisasi tersebut. Seperti pengelolaan dokumen mulai dari penerimaan kas harian serta pengiriman barang sebaiknya dihandle oleh setiap fungsi, supaya tidak ada penyalahgunaan wewenang dan pengendalian intern bisa tercapai sesuai dengan harapan perusahaan. 


Referensi :
Jaya, H. (2018). Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Dalam Meningkatkan Pengendalian Intern (Studi Kasus Pt Putra Indo Cahaya Batam). MEASUREMENT: Journal of the Accounting Study Program12(2), 152-167.

Perkembangan dan Manajemen Pelabuhan di Indonesia

Perkembangan pelabuhan di Indonesia pada dasarnya tidak lepas dari adanya perubahan pada wilayah kemaritiman. Pelabuhan menjadi simpul penting dalam membangun kekuatan maritim. Pelabuhan juga bertindak sebagai katalis untuk menumbuhkan pada sektor ekonomi termasuk industri, perdagangan, dan pariwisata. Pada saat ini pembenahan di berbagai sektor bidang terus diperbaruhi. Semenjak diberlakukannya UU Cipta Kerja oleh pemerintah, jumlah pelabuhan di Indonesia telah mencapai 1000 lebih.


Perkembangan pelabuhan lalu lintas muatan cargo di Indonesia saat ini hanya berfokus pada area Barat Indonesia. Untuk menyeimbangkan muatan pada area Timur Indonesia membutuhkan usaha kerjasama yang maksimal dengan sektor bidang lainnya agar kinerja layanan pelabuhan menjadi efisien. PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo I-IV) merupakan perusahaan yang menawarkan bantuan layanan agar pelabuhan di seluruh Indonesia dapat terintegrasi dengan baik. Integrasi inilah yang akan membantu pelabuhan di Indonesia menjadi lebih efisiensi pada layanan jaringan, logistik, infrastruktur, serta kapasitas. Selain itu, dibutuhkan perusahaan pihak swasta yang dapat berkontribusi dalam membantu operasi pelabuhan. Hal tersebut dimaksudkan supaya kualitas logistik Barat dan Timur memiliki keseimbangan dalam pelayanan.


Manajemen pelabuhan merupakan pengelolaan pelabuhan yang meliputi penilaian terhadap fasilitas Pelabuhan Perikanan yang meliputi alur pelayaran, kolam pelabuhan, tambatan, dermaga bongkar muat dan sebagainya (Kramadibarata, 2002). Manajemen Pelabuhan di Indonesia belum sepenuhnya dibangun secara maksimal karena kurangnya tenaga kerja dan akses yang terbatas. Kinerja pada pengelolaan pelabuhan masih bergantung pada lintas sektor serta berbagai pemangku kepentingan. Selain itu, proses bongkar muat di Indonesia dan kepengurusan kepabeanan masih terbilang cukup lamban. Mengenai hal tersebut pemerintah saat ini diminta untuk terus memperbaiki permasalahan terjadi pada pengelolaan pelabuhan karena agar bisa menurunkan resiko operasional.


Dalam RPJMN 2020-2024 sudah diresmikan proyek utama (major project) jaringan pelabuhan utama terpadu sangat bermanfaat untuk penurunan biaya logistik, terciptanya standarisasi kinerja pelabuhan utama, dan meningkatnya efisiensi rute pelayaran domestik serta penopang pada kawasan ekonomi yang terintegrasi dengan pelabuhan.


Integrasi Pelindo akan membuat efisiensi operasional di seluruh pelabuhan nasional, dengan standarisasi teknologi informasi. Integrasi juga membuat kendali strategis yang lebih baik dalam perencanaan keseluruhan untuk jaringan, pengurangan biaya logistik, dan meningkatkan infrastruktur dan kapasitas.


Maka dari itu, guna mendukung terlaksananya strategi pengembangan pelabuhan di Indonesia, pihak negeri maupun swasta harus meningkatan kapasitas dermaga, pembaruan aset, meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional secara sistematis, dsb.



Referensi :

Kramadibata, Soedjono. (2002). Perencanaan Pelabuhan. Bandung : Penerbit ITB

https://www.antaranews.com/berita/2306362/integrasi-pengelolaan-pelabuhan-upaya-tingkatkan-daya-saing-indonesia

Start Work With Me

Contact Us
Natasya Amelia Sukmawati
08883357969
Sidoarjo, Indonesia

Diberdayakan oleh Blogger.

Aplikasi Pembayaran Iuran Sampah

Saat ini perkembangan bisnis dan teknologi semakin hari semakin maju dan pesat. Pada era sekarang pelaku usaha tidak memandang umur dan jeni...

Popular Posts